Sejarah Desa Mak kawing Kecamatan Balai Kab. Sanggau - al segapuldes
Wednesday 27 February 2019

Sejarah Desa Mak kawing Kecamatan Balai Kab. Sanggau


Desa Makkawing terdiri dari 6 dusun, setiap dusun mempunyai catatan sejarah yang agak bebeda, sejarah dusun –dusun tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

Dusun Makkawing berasal dari masyarakat kampung Rumah Atu dengan penduduknya sebanyak 7 keluarga. Sekitar tahun 1959, kampung Rumah Atu ini terbakar,  sehingga penduduknya pindah dan membuka hutan rimba untuk pemukiman, dimana rimba tersebut bernama Rimba Makkawing.  Sekitar tahun 1978-an ada pembangunan jalan raya jalur Tayan -Sosok,  sebagian besar penduduk di rimba Makkawing ini pindah dan membangun pemukiman ke pinggir jalan tersebut. Pada saat penduduk rimba Makkawing pindah dan membangun pemukiman di jalan raya tersebut, diikuti juga oleh masyarakat yang berasal dari kampung Batu Ampar dan Suga. Masyarakat dusun Makkawing adalah sub suku dayak Mali yang leluhurnya berasal dari Temiang, khusus dari daerah Pelipik ( sekarang menjadi dusun Pelipik desa Temiang mali ).  Beberapa kejadian penting bagi masyarakat Makkawing, diantaranya  :Tahun 1969-1970, adanya penyebaran agama Kristen Khatolik, sebelumnya sebagain besar masyarakat menganut kepercayaan ( anisme ). Tahun 1975, ada bantuan listrik desa dari subsidi desa berupa genset.Sekitar tahun 1978-an, dibangun jalan raya jalur Sosok –Tayan serta pada Tahun 1987, masuk pelayanan listrik oleh PLN.


Sejarah dusun Segalang sebagai berikut ; Sekitar tahun 1958-an, Dusun segalang terdiri dari 3 kampung kecil, yaitu  kampung Nuraya dengan 3 keluarga, kampung kelampe 3 keluarga dan kampung lapangan bola 3 keluarga ( sekarang menjadi lapangan bola Senggalang ). Dari 3 kampung ini berkumpul menjadi  1 pemukiman dengan nama Kampung Segalang. Beberapa kejadian penting, diantaranya :

·         Tahun 1960- 1970-an  mulai terbangun kampung Segalang
·         Tahun 1971, ada serangan penyakit cacar
·         Tahun 1981, ada listrik desa, berupa bantuan genset
·         Tahun 1993, masuknya pelayanan PLN

Dusun Mungguk Lumut terdiri dari 3 pemukiman ( 3 RT ) yaitu : RT.5 Mg Lumut, RT.6.Sepantun dan RT.7. Batu Ampar. Masing – masing pemukiman atau kampung ini mempunyai sejarahnya masing-msing, sebagai berikut :

·    Pemukiman Mungguk Lumut , merupakan bagian masyarakat yang tinggal di tembawang Munggu lumut Tua, kemudian setelah ada pembangunan jalan Makkawing-Semuncol masyarakat berpindah kepinggir jalan dan mengubah nama dusun menjadi munggu lumut.

·    Pemukiman Sepantun, berasal dari masyarakat yang tinggal di tembawang Makdio, karena kondisi kampung ini sering banjir atau tergenang air, sehingga pindah ke lahan yang tinggi / tidak tergenang membangun pemukiman rumah betang yang disebut Peladak. Karena penduduk bertambah banyak membentuk rumah masing-masing, sehingga  nama kampung berubah yaitu dinamakan kampung Sepantun.

·      Pemukiman Batu Ampar, pada awalnya merupakan kampung kecil dan berdekatan dengan kampung kelinsai. Ketika pemukiman batu Ampar ini kebakaran, masyarakatnya pindah ke  tembawang Suga. Ketika ada pembangunan jalan raya Sosok-Tayan, sebagian besar penduduk kampung tembawang Suga pindah ke jalan raya yaitu di kampung makkawing dan sisanya pindah ke kampung kelinsai dan Tamang.

·  Selanjutnya kampung kelinsai, dimana masyarakatnya berasal dari kampung Begandol, warga kampung ini terserang penyakit  gerumut/cacar mengakibakan banyak penduduk yang meninggal dunia, sehingga warga ini pindah dan membangun kampung baru di lahan tembawang Kelinsai yang dimulai 7 kk.  Sekitar tahun 1960-an Kampung Batu Ampar dan kampung Kelinsai merupakan satu wilayah kampung Batu Ampar pemerintah desa gaya lama.  Ketika ada pembangunan jalan raya Sosok-Tayan, sebagian besar penduduk kampung Batu Ampar yang tinggal di tembawang Suga  pindah ke jalan raya yaitu di kampung makkawing, sehingga kampung Kelinsai berubah nama menjadi kampung batu Ampar dan menjadi bagian dari wilayah dusun Mungguk Lumut.ini diambil dari nama pohon buah yaitu pohon buah tamang. Masyarakat dusun ini adalah sub suku dayak Mali yang berasal dari kampung Pelipik ( sekarang menjadi dusun Pelipik desa Temiang mali ).
       
       Masyarakat ini yang berasal dari kampung Pelipik, karena berladang ada yang menyebar atau pindah sambil berladang yaitu di Tamang dan Sebual.
     
     Sekitar tahun 1978-an ada pembangunan jalan raya jalur Tayan -Sosok,  sebagian besar penduduk Tamang ini pindah dan membangun pemukiman ke pinggir jalan tersebut. Kemudian  diikuti juga oleh masyarakat yang berasal dari Sebual, kampung Batu Ampar dan Suga.

2 comments:

  1. Menarik ceritanya.... Jadi tau....

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas cerita tentang Desa Mak kawing menarik

    ReplyDelete

Copyright © 2014 al segapuldes All Right Reserved